Tol Jakarta-Cikampek II Gunakan Metode Sosrobahu

Tol Jakarta-Cikampek II Gunakan Metode Sosrobahu
Proyek pembangunan jalan tol. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, CIKAMPEK - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meminta para insinyur di Indonesia terus berinovasi, terutama memperbaruhi metode sosrobahu atau teknik memutar dalam sebuah kontruksi.

“Untuk saat ini melakukan pemutarannya masih cara konvensional, yakni dengan cara ditarik, mungkin teknik memutarnya itu harus dicari inovasinya,” kata Basuki di sela pemutaran perdana Proyek Tol Jakarta-Cikampek II Elevated dengan Metode Sosrobahu.

Menurut Basuki, Teknologi Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan untuk memutar bahu lengan beton pada jalan layang hingga 90 derajat.

Dia menjelaskan, metode tersebut ditemukan oleh putra bangsa, yakni Tjokorda Raka Sukawati yang sudah lama tak digunakan.

“Kami pakai sosrobahu merupakan warisan pendahulu, dan belum pernah diperbarui. Harusnya setiap lima tahun ada inovasi baru,” harapnya.

Lanjut Basuki, ini perlu mengingat Pemerintah Indonesia tengah gencar-gencarnya membangunan di seluruh wilayah di Indonesia, harusnya, setiap pembangunan ditemukan inovasi baru yang dapat diimplementasikan. Sehingga setiap pekerjaan hasilnya berkualitas dan bisa bermanfaat untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Sekadar diketahui, proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau tol layang Jakarta-Cikampek II itu bakal digunakan lebih dari 200 “pierhead” yang ditanam di tengah-tengah jalan tol tersebut, dan hampir seluruhnya dikerjakan dengan menggunakan metode Sosrobahu.

“Mutar 30 derajat hanya setengah jam ini cukup cepat, dan efektif. Mengingat sisa ruang yang tersedia hanya 11 meter, sedangkan panjang kontruksi 22 meter. Kalau dipasang horizontal akan memakan tempat,” kata dia.

Teknologi Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan untuk memutar bahu lengan beton pada jalan layang hingga 90 derajat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News