Tolong! Daerah Ini Kekurangan Tenaga Medis, Siapa Berminat?

Tolong! Daerah Ini Kekurangan Tenaga Medis, Siapa Berminat?
Rapid test virus Corona atau Covid-19 secara drive thru yang digelar Pemkot Bogor di pelataran Stadion GOR Pajajaran. Foto: Radar Bogor

“Kenapa masa kerja harus 28 hari? Karena meliputi 14 hari kerja dan 14 hari karantina,” ucap dia.

Selain kekurangan tenaga kesehatan, ketersediaan fasilitas kesehatan juga terbatas. Sejauh ini hanya ada tiga rumah sakit di Kota Bogor yang menjadi rujukan pasien Covid-19.

Di antaranya RSUD Kota Bogor, Bogor Senior Hospital dan Rumah sakit (RS) Siloam Lippo Kebun Raya.

Karena itu, Pemkot Bogor sedang mengusulkan 12 rumah sakit lainnya untuk menjadi rujukan penanganan corona. Antara lain, RS Salak, RS Hermina, RS PMI, RS Azra, RS BMC, RSU Islam, RS Juliana, RS Medika Dramaga, RS Melania, RS Mulia, RS Ummi dan RS Vania.

“Persolan belasan RS ini belum bisa menjadi rujukan karena masih terdapat ketidaksiapan RS. Diantaranya, tidak memiliki ruang isolasi kompresi negatif, masih minimnya alat kesehatan hingga minimnya dokter spesialis,” beber dia.

Dedie mengungkapkan, Pemkot segera menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi permalasahan tersebut. Salah satunya memperbanyak daya tampung pasien Covid-19 di RSUD Kota Bogor.

“Daya tampung pasien Covid-19 di RSUD akan diperbanyak dari yang saat ini sekitar 32 tempat tidur menjadi 70 tempat tidur,” ucapnya.

Selain itu, RSUD Kota Bogor juga bekerja sama dengan RS Graha Medika untuk menjadikan rumah sakit yang dikhususkan menampung ODP dan PDP ringan berdaya tampung 55 tempat tidur.

Sebagai zona merah Corona, jumlah tenaga medis di Kota Bogor tidak seimbang dengan kasus yang ditangani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News