Tolong Diingat! Ada Potensi Hujan Lebat pada Akhir 2021 dan Awal 2022

Tolong Diingat! Ada Potensi Hujan Lebat pada Akhir 2021 dan Awal 2022
BMKG memberikan peringatan dini cuaca. Foto/ilustrasi: arsip JPNN.com/Ricardo

Oleh karena itu, kata dia, sangat penting memahami bahwa bencana itu terjadi karena lingkungan.

Bencana seperti banjir bisa terjadi jika lingkungan penuh aspal dan beton, pohon-pohon ditebang yang membuat resapan air terhambat.

"Maka penghijauan menjaga kelestarian lingkungan sangat-sangat tepat untuk mengurangi risiko ketidakmampuan lingkungan untuk segera meresapkan air yang datang seketika,” ungkap Dwikorita.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Henri Alfiandi mengatakan potensi SAR perlu digerakkan secara maksimal sehingga bisa menolong dengan cepat dan tepat sasaran.

“Selama ini kami mengandalkan TNI Polri, kami yakin PDIP dengan Baguna punya rantai komando yang sangat cepat dan mudah bagi Basarnas meminta bantuan atau menggerakkan. Ini menjadi sinergi yang baik," jelasnya.

Henri juga meminta agar informasi pusat 115 diperkenalkan kepada masyarakat secara lebih luas.

Sebab, dia merasa masyarakat belum familiar dengan informasi terpusar 115, padahal hal itu menjadi awal dari bergeraknya Basarnas memberikan pertolongan hingga melakukan olah data.

"Dengan adanya dampak besar bencana, mau tak mau kita harus bekerja sama dengan potensi SAR di daerah. Maka, 115 harus familiar bagi masyarakat,” ujar Henri. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut periode November hingga Desember 2021 dan Januari ke Februari 2022 ialah masa tingginya curah hujan di Indonesia yang berpotensi memicu bencana.


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News