Tolong, Pak Jokowi! Honorer K2 Ingin Ketemu

Tolong, Pak Jokowi! Honorer K2 Ingin Ketemu
Massa honorer K2 tidur di depan Istana Negara, Selasa (30/10) malam. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Massa honorer K2 melanjutkan aksinya di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (31/10). Mereka rela bertahan dan tidur di depan Istana malam tadi, setelah gagal bertemu Presiden Joko Widodo kemarin.

Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih mengatakan, tujuan bertemu presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu hanya satu saja. "Agendanya tetap satu. Kami ingin ditemui presiden agar segera mengeluarkan kebijakan yang berkeadilan untuk mengangkat K2 honorer menjadi PNS. Itu saja agendanya," ucap Titi.

Wanita yang merupakan guru honorer di sebuah sekolah dasar di Banjar Negara itu menambahkan, mereka tidak mau kebijakan yang selama ini diberikan pemerintah diperlakukan terhadap K2. Yakni aturan-aturan yang membatasi mereka menjadi PNS.

"Contoh, kami ingin Permen 36-37 yang dikeluarkan kemarin tentang rekrutmen CPNS berbataskan usia dan instansi atau dengan batasan ijazah diberlakukan ke kami," tegasnya.

Padahal, lanjut Titi, honorer K2 secara menyeluruh terdiri dari usia di bawah 35, usia di atas 35, terdiri dari berbagai instansi pendidikan, kesehatan, dan teknis lainnya.

"Ini kami harapkan kebijakan berkeadilan tanpa usia dan instansi agar kami semua diangkat PNS dengan cara pemberian formula khusus untuk pemberian penghargaan atas pengabdian. Kan kami bukan dari kemarin sore, dari 15 sampai 35 tahun. Ini yang kami tuntut," tutur perempuan berjilbab ini.

Selain itu, FHK2I melihat ada dasar hukum yang dilanggar pemerintah. Sebab, mereka menjadi honorer ada aturannya. Di mana pengangkatan mereka seharusnya sudah tuntas pada 2010, akan tetapi sampai sekarang belum ada kejelasan.

"Ini yang akan kami tanyakan dan ada janji pemerintah untuk menyelesaikan status kami. Mana janjinya ini?" kata Titi menagih janji Jokowi. (fat/jpnn)


Massa honorer K2 tidur di depan Istana Merdeka Jakarta, Selasa (30/10) malam setelah gagal ketemu Presiden Joko Widodo.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News