Tony Abbott Janji tak Ganggu PM Australia yang Baru

"Ya, ini adalah hari yang berat, tapi sekali anda masuk dalam permainan ini, anda harus menerima aturan mainnya. Saya bangga dengan apa yang kita capai dalam dua tahun terakhir."
"Sebanyak 300 ribu orang mendapatkan pekerjaan. Sejumlah pajak dari era Partai Buruh telah kita hapuskan. Kita telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Jepang, Korea dan China."
"Program infrastruktur terbesar di negara ini sedang berjalan. Kita telah membongkar sisi gelap dan korup dari gerakan buruh."
"Kita menanggapi ancaman teror dan menerjunkan pasukan ke bagian lain dunia. Perahu (imigran) telah kita hentikan, dan dengan demikian kita berada dalam posisi lebih baik dalam menerima pengungsi. Kita melakukan perbaikan senilai 50 miliar dolar terhadap APBN."
"Tentunya masih banyak yang ingin saya kerjakan. Pengakuan konstitusional warga aborigin, mengajak anak-anak mereka masuk sekolah, memberikan lapangan kerja bagi mereka. Saya adalah perdana menteri Australia yang pertama tinggal di perkampungan aborigin selama seminggu setiap tahun, dan semoga saya bukan yang terakhir."
"Kemudian masalah narkoba dan KDRT yang belum tertangani."
"Australia punya peran penting di dunia, situasi di Timur Tengah, masalah di Laut China Selatan, dan lainnya. Saya khawatir ini semua tak tertangani jika ada ketidakstabilan kepemimpinan di negara kita."
"Saya bangga dengan apa yang telah dicapai oleh Pemerintahan Abbott."
Setelah tergeser dari posisinya sebagai perdana menteri Australia, Tony Abbott menyatakan "tidak akan merusak pemerintahan" sebagai tindakan
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina