Topan Earl Bukan yang Terakhir

Topan Earl Bukan yang Terakhir
Topan Earl Bukan yang Terakhir
Menurut Mann dan timnya, ada tiga faktor penting yang cukup menentukan formasi badai. Yakni, suhu permukaan laut di Samudra Atlantik, siklus El Nino/La Nina di Samudra Pasifik sebelah timur, serta siklus iklim alami Osilasi Atlantik Utara (North Atlantic Oscillation). "Meski periodenya sama, faktor pembentuk badainya berbeda. Karena itu, musim badai 1.000 tahun yang lalu berbeda dengan musim badai 1.000 tahun berikutnya," kata Mann.

Kendati demikian, dampak yang dimunculkan badai-badai tersebut hampir selalu sama. Kerusakan gedung, jalan dan jembatan, hampir selalu menyertai fenomena alam tersebut. Korban jiwa pun tidak jarang mengikuti. Dampak lain adalah pemadaman listrik, serta terganggunya jadwal penerbangan. Seperti yang terjadi pekan lalu di Jepang dan Korea Selatan (Korsel) akibat angin topan Kompassu. Tidak kurang dari 200 jadwal penerbangan di Negeri Sakura terpaksa dibatalkan.

Evakuasi warga juga hampir selalu menyertai badai. Karena arahnya yang tidak bisa dipastikan, sejumlah besar warga di sekitar area terdampak biasanya diungsikan jauh-jauh hari. Akibatnya, aktivitas kerja, bisnis dan studi masyarakat terganggu. Belum lagi, hujan deras yang menyertai badai itu, mengakibatkan banjir dan tanah longsor. (hep/c7/dos)

FLORIDA - Angin topan Earl yang bertiup dari Samudra Atlantik, merupakan badai besar kedua dalam musim badai Atlantik tahun ini. Sebelumnya, angin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News