TopBusiness Gelar Penghargaan Top Human Capital Awards 2023

TopBusiness Gelar Penghargaan Top Human Capital Awards 2023
Top Human Capital Awards 2023. Foto dok TopBusiness

jpnn.com, JAKARTA - TopBusiness menggelar penghargaan Top Human Capital Awards 2023 yang diberikan kepada sejumlah perusahaan terkemuka di Hotel Raffles Jakarta, pada Kamis (19/10).

Acara ini menggandeng beberapa lembaga ternama di bidangnya, seperti LKN (Lembaga Kajian Nawacita), lembaga konsultan bisnis dan GCG, seperti Sinergi Daya Prima, SGL Management, Dwika Consulting, Melani K. Harriman and Associate, Solusi Kinerja Bisnis dan perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, PPM Manajemen, dan Universitas Pertamina.

Ketua Penyelenggara Top Human Capital Awards 2023, M. Lutfi Handayani, mengatakan tema Top Human Capital Awards 2023 adalah Transformation of Human Capital Management System to accelerate the Sustainable Business Growth.

“Melalui kegiatan Top Human Capital Awards ini kami ingin terus mendorong pengembangan pertumbuhan kinerja bisnis yang berkelanjutan, melalui transformasi human capital management system (HCMS),” papar Lutfi.

Sementara, keynote speaker Top Human Capital Awards 2023, Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan RI, Muhammad Ali mengatakan pelatihan belum menjadi budaya di perusahaan Indonesia.

Saat ini, Indonesia merupakan negara dengan tingkat pelatihan di perusahaan kedua terendah di dunia.

"Perusahaan yang menawarkan pelatihan formal di Indonesia, kurang dari 8 persen. Kementerian Ketenagakerjaan pun sudah punya regulasi yang mewajibkan pelatihan untuk SDM. Syukur-syukur, perusahaan tersebut bisa diberikan pula ke lingkungan di luar perusahaan," kata Ali.

Dalam kegiatan ini, dewan juri juga mengapresiasi dan memberikan penghargaan khusus kepada Presiden Direktur dengan kategori The Most Committed Top Leader on Human Capital 2023, serta kategori The High Performing Human Capital Director 2023.

Saat ini, Indonesia merupakan negara dengan tingkat pelatihan di perusahaan kedua terendah di dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News