Total Lockdown di Malaysia, Warga Pendatang Jadi Target

Total Lockdown di Malaysia, Warga Pendatang Jadi Target
Angka penularan dan kematian yang bertambah akibat COVID-19 telah menjadi peringatan bagi otoritas kesehatan di Malaysia. (AP: Vincent Thian)

Mereka yang mengkritiknya mengatakan kebijakan ini adalah cara bagi pemerintahan Muhyiddin untuk menghalangi pemilihan umum.

"Ironisnya, COVID dijadikan jalan keluar saat politik mengalami kesulitan bagi pemerintah. Pemerintah sudah dalam krisis, di mana mungkin tidak memiliki jumlah cukup di parlemen," kata Dr Neoh.

"[Coronavirus] memberi pemerintah alasan untuk menyatakan keadaan darurat dan dengan demikian menangguhkan tidak hanya kegiatan ekonomi, tetapi juga kegiatan politik."

Malaysia berjanji meningkatkan vaksinasi

Peluncuran vaksinasi Malaysia dimulai pada bulan Februari, di mana PM Muhyiddin menjadi orang pertama di Malaysia yang menerima vaksinasi.

Malaysia mendistribusikan vaksin AstraZeneca yang diperoleh melalui skema COVAX WHO, serta vaksin Pfizer dan Sinovac buatan Tiongkok, yang baru saja menerima persetujuan darurat WHO.

Meskipun Malaysia menetapkan target yang ambisius untuk memvaksinasi 80 persen warganya pada Februari, John Hopkins University melaporkan hanya 3,59 persen warga Malaysia yang sudah divaksinasi hingga saat ini.

"Ini tidak secepat yang kami harapkan," kata PM Muhyiddin kepada Majelis WHO hari Senin.

"Tetapi kecepatan kami sangat bergantung pada pasokan dan pengiriman vaksin dari produsen."

Warga pendatang di Malaysia bisa jadi sedang dijadikan kambing hitam karena penularan COVID-19 yang mencapai ribuan hari dan pemerintahnya dianggap gagal menangani

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News