Tragedi Kanjuruhan, Amnesty International: Kapolda Jatim Pantas Dicopot

Tragedi Kanjuruhan, Amnesty International: Kapolda Jatim Pantas Dicopot
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan seusai pertandingan antara Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/pras.

jpnn.com, JAKARTA - Amnesty International Indonesia bereaksi keras atas Tragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur yang menewaskan ratusan suporter Arema FC, Aremania, Sabtu malam lalu (1/10).

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menilai Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta sebagai penanggung jawab wilayah harus dimintai pertanggungjawaban.

Dia bahkan menilai Kapolda Jatim dicopot jika memang gagal atau tidak mengambil tindakan yang layak dan diperlukan untuk mencegah kejadian tersebut.

Terlebih lagi bila yang bersangkutan tidak segera menindak anggotanya yang menyebabkan banyak kematian warga di Stadion Kanjuruhan seusai laga Arema FC vs Persebaya.

"Kapolda Jatim layak dimintai tanggung jawab, termasuk dicopot," kata Usman Hamid dalam keterangan di Jakarta, Senin (3/10).

Menurut dia, yang terjadi di Stadion Kanjuruhan merupakan tragedi yang menyita perhatian dunia.

Oleh karena itu, Amnesty International minta semua pihak yang bertanggung jawab atas kejadian itu harus dimintai pertanggungjawaban.

"Termasuk ketua PSSI, seharusnya mundur sebagai bentuk tanggung jawab. Ini sudah berskala nasional, bahkan tragedi dunia," ujar dia.

Amnesty International Indonesia sentil ketua PSSI hingga kinerja Kapolri soal Tragedi Kanjuruhan. Minta Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta dicopot.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News