Tragedi Kanjuruhan, Kericuhan Suporter dengan Korban Terbanyak Setelah Peru 1958
jpnn.com, MALANG - Tragedi Kanjuruhan menjadi kericuhan suporter dengan jumlah korban terbanyak setelah Peru 1958.
Jumlah korban tewas saat ini dilaporkan mencapai 129 orang, dengan perincian 127 pihak suporter dan dua polisi.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada lanjutan Liga 1 2022/23, Sabtu (1/10/2022).
Duel Arema vs Persebaya berkesudahan dengan skor 3-2 kemenangan tim tamu.
Hasil itu membuat sejumlah oknum Aremania -suporter Arema- kecewa hingga turun ke lapangan mencari pemain dan ofisial.
Pihak keamanan mencoba meminimalisasi kerusuhan dengan melepaskan gas air mata.
Sayang, tembakan gas air mata itu harus dibayar mahal. Banyak suporter sesak napas, dan tak sedikit pula yang bertumbangan.
Polisi mencatat 34 orang tewas di dalam stadion, sedangkan sisanya meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Tragedi Kanjuruhan, kericuhan suporter dengan korban jiwa terbanyak setelah Peru 1958
- Arema FC Bakal Mati-Matian Bertanding di Sisa Musim Liga 1
- Derbi Jawa Timur Arema FC Vs Persebaya: Misi Besar Singo Edan
- Jadwal Pekan ke-29 Liga 1: Arema FC Bugar selama Ramadan?
- Klasemen Liga 1: Atas Panas, Bawah Keras
- Edan! Arema FC Sempurna di 3 Laga Beruntun, Persikabo jadi Korban
- Live Streaming Persikabo Vs Arema FC, Duel Panas Tim Zona Degradasi