Tragedi Kerusuhan di Kanjuruhan, Komnas HAM Turunkan Tim ke Malang

Tragedi Kerusuhan di Kanjuruhan, Komnas HAM Turunkan Tim ke Malang
Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik akan terjunkan tim ke Malang. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Kericuhan mulai terjadi setelah laga berakhir dengan kemenangan Persebaya. Sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Namun, Irjen Nico memastikan tidak semua penonton berbuat anarkis.

"Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar tiga ribu penonton turun ke lapangan," ungkapnya.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain hingga akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Nico menjelaskan penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," terangnya. (mcr4/jpnn)


Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) menanggapi tragedi kerusuhan saat laga Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News