Tragedi Medan Bukti Teror Berbaju Politik
Kamis, 05 Februari 2009 – 17:28 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ginandjar Kartasasmita menyebut aksi massa di gedung DPRD Sumatera Utara, Medan, Selasa (3/2), hingga wafatnya Ketua DPRD Abdul Aziz Angkat sebagai teror berbaju politik. Unjuk rasa atau demonstrasi adalah hak setiap warga negara demokrasi. “Tidak ada demokrasi yang tidak mengizinkan orang menyampaikan pendapatnya baik secara sendiri atau bersama. Tetapi, demokrasi bukan anarki,” jelasnya.
“Itu teror berbaju politik dan sekaligus merupakan pelajaran demokrasi yang amat berharga,” ujarnya di saat memimpin Sidang Paripurna DPD di Gedung Nusantara V Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/2).
Yang terjadi di sana adalah tekanan fisik dan tindakan brutal. Ini penghinaan, pelecehan. Di zaman Orde Baru saja tidak ada yang seperti itu. Ia mencontohkan, “Kalau di sini anggota DPD bicara keras sekali, bebas. Tidak boleh diganggu siapa pun. Ini adalah tempat berdemokrasi.”
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ginandjar Kartasasmita menyebut aksi massa di gedung DPRD Sumatera Utara, Medan, Selasa (3/2), hingga
BERITA TERKAIT
- Gelombang Tinggi, Kapal Pengangkut Sembako Tenggelam di Perairan Pulau Rangsang
- Polisi Gelar Rekontruksi Kasus Begal yang Tewaskan Mahasiswi, Kekasih Korban Menangis
- Pangdam Pattimura Melantik Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva Jadi Danrem 151/Binaiya
- Begini Kronologi Kecelakaan Ambulans dan Truk Gandeng di Tol Batang-Semarang
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya