Tragedi Sriwijaya Air, Orang Tua Pramugari Mia Berdoa Mukjizat Itu Datang

Tragedi Sriwijaya Air, Orang Tua Pramugari Mia Berdoa Mukjizat Itu Datang
Tim DVI Polda Bali saat mendatangi rumah orang tua Pramugari Mia Tresetyani, Selasa (12/1). Foto: Andre Sulla/Radar Bali

jpnn.com, DENPASAR - Pramugari Sriwijaya Air SJ 182 Mia Tresetyani Wadu menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat di perairan Kepulauan Seribu.

Orang tua Mia Tresetyani, yakni Ni Luh Sudarmi Wadu, 61, dan sang ayah Zet Wadu 59, berharap agar putrinya yang ikut menjadi korban, segera ditemukan meski jasadnya dalam keadaan tak lagi utuh.

"Kami semua berharap ada mukjizat, semoga anak saya segera ditemukan. Kabar yang kami dapat, jasad seorang pramugara sudah diketahui. Berharap jasad anak saya juga segera ditemukan. Saya dan istri, termasuk anak laki-laki sangat sedih, tapi kami sudah ihklas," kata Zet Wadu dengan nada sedih, Selasa (12/1).

Zet Wadu bahkan sudah meminta kepada anak laki-lakinya, Ardi Samuel Cornelis Wadu agar memgambil jasad sang kakak bila nantinya ditemukan.

Sementara itu, dari pantauan Jawa Pos Radar Bali, suasana di rumah duka masih didatangi oleh teman dan sanak saudara.

"Ya keluarga masih berdatangan. Kami masih menunggu kepastian identifikasi terhadap jenazah Mia. Semoga segera ditemukan," kata Zet kembali berharap.

Sebelumnya Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Bali mendatangi rumah Mia Tresetyani Wadu, di Jalan Tukat Gangga, Gang Tirta Gangga, Denpasar Selatan.

Kedatangan tim DVI Polda Bali ini untuk mengambil sampel DNA orang tua Mia, Ni Luh Sudarmi Wadu dan sang ayah Zet Wadu. (rb/dre/pra/JPR)

Ni Luh Sudarmi dan Zet Wadu tak berhenti berdoa agar jasad anaknya pramugari Sriwijaya Air bisa ditemukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News