Tragis 62 Persen Pelaku Aborsi, Anak di Bawah Umur

Tercatat 82 Pelajar Tewas Karena Tawuran

Tragis 62 Persen Pelaku Aborsi, Anak di Bawah Umur
Tragis 62 Persen Pelaku Aborsi, Anak di Bawah Umur
JAKARTA - Rangkuman kasus aborsi yang direkam Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) perlu dibuat pelajaran. Kasus aborsi mulai 2008 hingga 2010 terus meningkat. Celakanya, 62 persen pelakunya mleihatkan anak-anak di bawah umur.

Komnas PA memperkirakan, selama kurun waktu tadi, kenaikan angka kasus aborsi rata-rata 15 persen setiap tahunnya. Pada 2008 ditemukan ada dua juta jiwa anak korban aborsi. Tahun berikutnya, anak korban aborsi bertambah 300 ribu jiwa. Pada 2010, bertambah lagi 200 ribu jiwa.

Sekertaris Jendral Komnas PA Samsul Ridwan di Jakarta kemarin (20/12) menuturkan, kasus aborsi semakin mencolok di kota-kota besar. Dia mencontohkan, di DKI Jakarta selama 2011 ini tercatat ada 406 kasus aborsi. "Di balik data tadi, yang paling mencengangkan adalah lebih dari separuh pelaku aborsi adalah anak di bawah umur," tandasnya. Anak-anak ini baru berumur kurang dari 18 tahun.

Samsul mengatakan, praktik aborsi yang paling dominan, sekitar dilakukan 37 persen pelakunya adalah dengan cara kuret atau pembersihan rahim. Kemudian, 25 persen kasus aborsi selanjutnya dilaukan melalui oral dengan meminum pil tertentu dan pijatan. Selanjutnya, 13 persen kasus aborsi dilakukan dengan cara suntik, dan lalu delapan persen dengan cara memasukkan benda asing ke dalam rahim. "Selain itu juga ada cara jamu dan akupuntur," tandasnya.

JAKARTA - Rangkuman kasus aborsi yang direkam Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) perlu dibuat pelajaran. Kasus aborsi mulai 2008 hingga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News