Tragis, Melodi Meregang Nyawa Diduga Disiksa Neneknya

Tragis, Melodi Meregang Nyawa Diduga Disiksa Neneknya
Peti mati berisi mayat korban akan dibawa ke RS Bhayangkara Medan. Foto : sammansiahaan/metrotabagsel/jpg

jpnn.com, MANDAILING NATAL - Seorang bocah di Ampung Padang, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Taput, Sumut, mengalami nasib tragis.

Bocah bernama Melodi, 3, ini harus meregang nyawa karena mendapatkan siksaan dari neneknya, Sriwaty, 43.

Akibat kekerasan itu, bocah yang tinggal bersama Sriwaty ini, mengembuskan nafas terakhirnya, Senin (1/5).

Ciak, salah seorang warga yang juga saksi mata, mengungkapkan, penyiksaan itu dilakukan sang nenek menggunakan sapu lidi ketika Melodi menangis.

Dokter Puskemas Muara Soma, dr Amsal, menerangkan terdapat banyak luka lebam pada tubuh korban dengan beragam ukuran. Tak hanya itu, pada tangan sebelah kiri korban juga didapati luka gigitan.

“Masih sempat dirawat, diinfus. Tadi tanya sama Ompungnya, dirujuk saja tapi dia menolak. Lukanya banyak ada di pantat, paha sama wajah. Benda tumpul. Kalau paling fatalnya, nanti dari hasil forensik saja karena itu dibawa kemari supaya dirujuk ke Medan,” katanya yang didampingi Kepala Puskemas Muara Soma, dr Febrina.

Tubuh Melodi yang sudah dalam peti tiba di RSUD Panyabungan. Namun, peti yang berisi tubuh berukuran 1 meter itu tak kunjung dibuka dengan alasan untuk secepatnya dibawa ke RS Bhayangkara Medan dalam tahap uji forensik,

Menurut informasi yang didapat Metro Tabagsel (Jawa Pos Group), Melodi merupakan anak pasangan dari Ripah (20) warga Medan dan Upik, anak dari Sriwaty. Keduanya sudah bercerai sejak setahun terakhir.

Seorang bocah di Ampung Padang, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Taput, Sumut, mengalami nasib tragis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News