Tragis..Jauh-jauh Menuntut Ilmu ke Jakarta, Malah Jadi Korban Pengeroyokan Satpam Kampus Sendiri

Tragis..Jauh-jauh Menuntut Ilmu ke Jakarta, Malah Jadi Korban Pengeroyokan Satpam Kampus Sendiri
Alfon, mahasiswa UKI menjalani perawatan usai dihajar satpam kampusnya. Foto: Christian Dior/Indopos

Di tempat terpisah, Kepala Biro Humas dan Pemasaran UKI, Angel Damayanti mengakui adanya peristiwa keributan antara beberapa mahasiwa dengan satpam setempat. Informasi yang di dapatnya, keributan terjadi saat dua mahasiwa beranjak pulang di atas pukul 22.00 WIB. 

Dia mengaku, rencanya pihak rektorat akan memanggil kedua pihak yang bertikai tersebut. ”Kita lihat dulu, apakah mahasiswa yang memulai keributan lebih dulu atau bagaimana. Akan kita dalami masalah ini,” paparnya kepada INDOPOS, Minggu (24/1). 

Dia juga mengaku akan memberikan saksi, baik di skorsing ataupun drop out (DO) kepada mahasiswa bila terbukti bersalah. Tindakan serupa akan dilakukan terhadap satpam yang terlibat pengeroyokan mahasiswa. ”Kalau memang satpam bersalah pasti tidak akan kami pekerjakan kembali,” cetusnya. 

Sementara itu, Chief Security Kampus UKI, Mahmudi saat dihubungi melalui saluran telepon membantah anggotanya mengeroyok seorang mahasiswa hingga terluka. Meski begitu, dia tidak menampik adanya keributan kecil antara mahasiwa dengan anak buahnya pada Jumat (22/1) malam. 

Kejadian berawal mahasiswa hendak pulang, tapi pintu gerbang dikunci hingga terjadi cekcok mulut antara mahasiswa dan petugas keamanan. Mahmudi juga dengan tegas mengatakan bahwa anak buahnya tidak memulai insiden tersebut.

”Sebenarnya petugas kami yang dipukul duluan. Nah sekarang mas pikir aja, kalau duluan terus apa tindakan kita?,” ujarnya. 

Dia juga mengaku akan membela anak buahnya jika peristiwa ini dipermasalahkan pihak kampus. ”Seorang anak buah saya yang bernama Teppa, juga mengalami lebam di bagian mata akibat kejadian itu,” katanya lagi. (cr1/dil/jpnn)


JAKARTA - Nahas dialami Alfon (23), salah seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta. Dia diduga jadi sasaran kebrutalan delapan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News