Traktor Tenaga Surya Muncul di Pameran Pangan Plus, Harganya Sebegini
"Kami buat empat fungsi dalam satu unitnya. Ini inovasi dalam bidang pertanian,” ujar Artana.
Dia menyampaikan kehadiran traktor yang diberi nama APEM atau Alat Pertanian Elektrik Multifungsi bisa menjadi solusi di tengah mahalnya harga bahan bakar untuk traktor konvensional.
“Power atau kekuatannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan petani masing-masing, kalau tanahnya keras mungkin pakai motor yang lebih kenceng lagi,” ujar dia.
Artana mengatakan traktor listrik selain hemat biaya dan ramah lingkungan, juga mampu mengurangi tenaga fisik yang dikeluarkan petani dalam menggarap lahan.
“Kalau petani yang dibutuhkan tenaga fisik. Belum lagi ambil alat semprot, belum lagi ambil traktor, belum lagi solarnya habis. Jadi, kalau satu alat tinggal pakai saja, kebutuhannya apa itu yang dipasang,” bebernya.
Artana mengaku sedang mendaftarkan hak paten inovasi traktor listrik dari tenaga surya ke Direktoral Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (DJHKI) Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).
Dia berharap ada investor yang mau membiayai agar traktor seharga Rp7 juta tersebut dapat diproduksi secara massal dan digunakan oleh banyak petani di Indonesia.
"Harapan kami ada investor yang masuk untuk bekerja sama dengan kami," pungkasnya.
Petani awal Bali Artana mengatakan listrik yang dihasilkan dari traktor yang ditunjukkan saat Pemeran Pangan Plus 2023 bisa berasal dari tenaga surya.
- Demi Swasembada Pangan, Kalsel Dukung Program Andalan Kementan
- Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Mengevaluasi Pelaksanaan Upsus di Kalsel
- Konsisten Berinovasi dan Transformasi Digital, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark
- Penyuluh adalah Pahlawan dan Kunci Sukses Pertanian Berkelanjutan
- PDIP Tolak Revisi UU Kementerian Negara, PAN Mengingatkan: Ada Mekanisme
- Syarief Hasan Tekankan Pentingnya Diversifikasi Produk untuk Genjot Ekspor Pertanian