Transaksi Fashion Diprediksi Capai Rp 2,5 Triliun

Transaksi Fashion Diprediksi Capai Rp 2,5 Triliun
WISATA BELANJA: Pengunjung mall melintas brand internasional di salah satu pusat perbelanjaan. Permintaan fashion di triwulan kedua diperkirakan terdongkrak hingga 25 persen yang dibarengi dengan tiga momen penting. Foto Satria Nugraha/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Pertumbuhan fashion di triwulan kedua diperkirakan mengalami kenaikan antara 20 hingga 25 persen yang dibarengi dengan tiga momen.

Tiga momen tersebut adalah ulang tahun Surabaya, Lebaran, dan liburan sekolah. Bahkan dari tiga momen itu transaksi belanja diperkirakan bisa tercapai Rp 2,5 triliun.

“Tiga momen ini kita harapkan bisa mendongkrak industri fashion yang sempat melemah pada kuartal pertama tahun ini. Saya berharap tiga momen itu bisa mendorong transaksi hingga Rp2,5 triliun atau naik 25 persen dibanding tahun kemarin,” ungkap Ketua Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pengelola Belanja Indonesia (DPD APBI) Jatim, Sutandi Purnomosidi, selepas membuka Surabaya Shopping Festival (SSF) di Grand City Surabaya.

Siklus di kuartal kedua yang dimulai pada bulan Mei ini memang terjadi di tahuntahun sebelumnya.

Pada umumnya, siklus ritel fashion di bulan Maret dan April selalu mengalami penurunan signifikan.

Namun, setelah itu langsung naik dengan dorongan berbagai kebutuhan di bulan Ramadan, Lebaran dan tahun ajaran baru sekolah.

Pria yang juga Direktur Marketing Pakuwon Group itu menambahkan perkembangan ritel fashion di mall masih didominasi brand internasional disusul brand lokal.

Hal ini disebabkan masyarakat lebih memilih belanja di brand daripada ke departemen store. Dengan banyaknya mallmall yang memberikan peluang brand internasional dan lokal, Surabaya bisa menjadi pusat fashion di Indonesia Timut.

Pertumbuhan fashion di triwulan kedua diperkirakan mengalami kenaikan antara 20 hingga 25 persen yang dibarengi dengan tiga momen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News