Transformasi di Ponorogo: Dari 'Kampung Idiot' Menjadi 'Desa Wisata'

Transformasi di Ponorogo: Dari 'Kampung Idiot' Menjadi 'Desa Wisata'
Transformasi di Ponorogo: Dari 'Kampung Idiot' Menjadi 'Desa Wisata'

"Kita memberikan keahlian yang bisa mengubah hidup dan kondisi ekonomi mereka," tambah Zainuri.

Menurutnya kini ada sejumlah warga tunagrahita yang dulunya menjadi beban, kini justru menjadi tulang punggung keluarga.

Rumah Kasih Sayang juga sudah secara aktif memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil dan pasangan baru menikah soal pentingnya mengkonsumi makanan bergizi dan mengajari mereka yang memiliki gangguan psikologis untuk menjalani gaya hidup sehat.

Transformasi di Ponorogo: Dari 'Kampung Idiot' Menjadi 'Desa Wisata' Photo: Suasana acara perayaan di desa yang dihadiri warga tunagrahita. (Foto: Facebook, Muhammad Nuryasin.)

Dengan kemampuan menjadi mandiri, warga tunagrahita kini dapat bersosialisasi dengan orang lain, sesuatu yang menurut Zainuri tidak diperkenankan sebelumnya.

Desa Karangpatihan pun kini berupaya keras untuk menghapus sebutan 'Kampung Idiot' untuk menjadi tujuan pariwisata.

"Kita memiliki sejumlah keindahan alam," ujar Eko. "Pengunjung bisa datang ke sini dan melihat secara langsung bagaimana mereka berkarya."

Ia menambahkan banyak kunjungan ke desa Karangpatihan untuk melakukan studi banding dan mengambil contoh bagaimana masalah sosial ini ditangani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News