Transmigran asal Jawa Ditolak

Transmigran asal Jawa Ditolak
Transmigran asal Jawa Ditolak
Dari orasi yang dilakukan secara bergantian, terungkap aksi demo itu dipicu dari adanya rencana Pemrov Papua Barat untuk mendatangkan sekitar 7000 transmigran dari Jawa Barat ke Papua Barat. Yang diketahui massa bahwa rencana program transmigrasi ini tertuang dalam kesepakatan antara gubernur Papua Barat dengan gubenur Jawa Barat. Inti dari beberapa orasi yang disampaikan di halaman Kantor DPRD Kota, dinyatakan bahwa masyarakat asli Papua masih hidup dalam keprihatinan. Dengan hadirnya transmigran, dikhawatirkan perhatian pemerintah akan terbagi sehingga hal ini akan menjadi ancaman bagi rakyat Papua yang akan tambah hidup melarat.

"Dengan pemerintah menyiapkan fasilitas termasuki rumah sebanyak 7 000 unit lalu bagaimana nasib masyarakat di Papua," ujar Koordinator Massa Luis Sroyer. Dikatakan Luis Sroyer, aspirasi yang disampaikan itu adalah murni aspirasi masyarakat Papua dan tidak ada indikasi politik. Dalam aksi menolak transmigrasi tersebut, massa menyatakan menolak  pencalonan Abraham O.Atururi maju kembali dalam pemilihan Gubernur Papua Barat tahun 2011  mendatang.

"Transmigrasi adalah militerisme, dimana perekonomian akan dipegang oleh pendatang dan kami orang Papua semakin minoritas," seru Luis Sroyer. Sementara orator lainnya mewakili KNPP,Abraham Goram Gaman menyatakan, transmigrasi akan berdampak di segala aspek. Dalam aspek politik akan menjadikan pro kontra dalam realisasi Otsus di masyarakat. Sedangkan pada aspek hukum akan menimbulkan hukum nasional dan hukum internasional di tanah Papua.

"UU No 21 tentang Otsus dan UU 27 tentang pengolahan sumber daya alam harus dilihat," kata Abraham. Dalam aspek ekonomi akan ada kecemburuan antar orang Papua dengan pendatang,lihat saja saat ini orang Papua hanya bisa jual pinang di pinggir pasar," kata Abaraham.

SORONG-- Rencana Pemprov Papua Barat untuk mendatangkan 7000 transmigran dari Jawa, ditentang sekelompok massa yang tergabung dalam Komite Nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News