Transportasi di Danau Toba Kurang Pengawasan

Transportasi di Danau Toba Kurang Pengawasan
Danau Toba. Foto: Metro Siantar/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan akan melakukan penertiban angkutan di Danau Toba pascatragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun. Selain itu Pusat Hidro Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) juga ingin melakukan pemetaan kawasan perairan Danau Toba.

Kepala Pushidrosal Laksda TNI Harjo Susmoro menjelaskam bahwa pihaknya akan melanjutkan dengan survei pemetaan. ”Akan dikoordinasikan dengan Pemda. Semoga Pemda mau mendukung untuk kepentingannya,” katanya.

Untuk pemetaan Harjo mengatakan pihaknya akan mengandalkan tim mobile yang dimilikinya. Tim tersebut akan melakukan pemetaan dengan menggunakan alat semacam multibeam echo sounder (MBES).

Selama ini Pushidrosal melakukan pemetaan laut menggunakan KRI Rigel. Namun Harjo mengatakan untuk pemetaan Danau Toba tidak perlu mendatangkan KRI Rigel.

Sementara itu, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menuturkan tragedi di Danau Toba semestinya bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk memperbaiki angkutan penyeberangan di wilayah lain.

Transportasi di Danau Toba Kurang Pengawasan

Terutama perbaikan dan pengawasan dalam standart pelayanan minimal (SPM) penyeberangan yang sebenarnya sudah ada. Dia menyarankan agar bisa meneladi Dirjen Perkeretaapian.

”Sudah ada PM 25/2015 Standar Keselamatan ASDP. Tiru cara Dirjen Perkeretaapian yang rutin tiap saat monitoring dan evaluasi SPM kereta api,” jelas dia kepada Jawa Pos, Minggu (1/7).

Selama ini transportasi penyeberangan di Danau Toba kurang pengawasan, pascatragedi tenggelamnya Danau Toba akan dilakukan penertiban.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News