Trauma Disisir TNI/Polri, Warga Mengungsi ke Hutan

Trauma Disisir TNI/Polri, Warga Mengungsi ke Hutan
Ilustrasi. Foto: dok/JPNN.com

“Sebenarnya (kejadian tahun lalu-red) tidak boleh ada korban sebanyak itu. Orang hanya kumpul ibadah dan mengibarkan BK, hingga ada korban sampai empat orang yang meninggal dunia terkena tembakan. Ini tidak boleh lagi terjadi sebab ini menunjukan adanya kegagalan pemerintah daerah dalam melakukan koordinasi,”katanya.

Terpisah Kapolres Kepulauan Yapen AKBP. Darma Suwandito mengharapkan masyarakat di Kampung Wanapompi dan Sasawa kembali ke tempat tinggalnya dan jangan termakan isu yang menyebutkan adanya penyisiran. Sebab dirinya memastikan tidak akan ada penyisiran sepanjang tidak ada pergerakan menjelang 1 Desember 2016.

“Itu hanya isu yang menakut-nakuti masyarakat saja, saya harap mereka bisa kembali menjalani aktivitasnya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPR Papua, Yunus Wonda menyebutkan, 1 Desember selalu menjadi momen yang ditakutkan atau dikhawatirkan masyarakat. Yunus Wonda berharap masyarakat tidak terlalu pancing dan terprovokasi dengan suasana yang ada.

“Banyak isu yang beredar di luar yang menyebutkan ada terjadi hal-hal yang berdampak lebih dimasyarakat. Saya harap masyarakat tidak terpengaruh dengan isu-isu tersebut,” ungkapnya. (jo/ans/oel/nat/adk/jpnn)


SERUI - Komnas HAM Papua meminta warga di Kampung Wanapompi dan Kampung Sasawa, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua untuk tidak terpengaruh dengan isu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News