Trauma, Golkar Biarkan Demokrat Digebuk
Minggu, 06 Maret 2011 – 19:08 WIB
JAKARTA - Partai Golkar ternyata masih menyimpan trauma yang mendalam pada Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (SBY-JK). Kala itu, JK yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar dianggap paling banyak bekerja, namun yang mengklaim dan menuai hasil kerja itu adalah Partai Demokrat. Karenanya, meskipun partai beringin itu menjadi bagian kaolisi, tapi Demokrat dibiarkan digebuk. Kerja JK saat menjadi Wakil Persiden (Wapres) kemudian diurai Indra. Kata dia, JK dengan keberaniannya menemui buruh yang demonstrasi di Istana, termasuk memasang dada ketika Bahan Bakar Minyak (BBM) dinaikkan harganya. "Golkar bela mati-matian. Tapi sekarang biar kita lihat kemampuannya," katanya.
"Kami trauma terhadap rezim SBY. Makanya dibiarkan digebukin. JK ditipu dengan memilih orang lain sebagai pasangan wakil presiden karena waktu itu masih berpikir untuk tetap pasangan, tidak berpikir pisah," kata Ketua Departemen Kajian Kebijakan DPP Partai Golkar, Indra J Piliang pada diskusi bertajuk " Setgab, Bubar Grak, Jalan" di Jakarta, Minggu (6/3).
Indra menuturkan dari kerja keras JK itulah, citra Partai Demokrat kemudian terdongkrak. Kata dia, dengan modal tujuh persen suara pada pemilu 2004, Demokrat akhirnya menjadi pemenang Pemilu 2009.
Baca Juga:
JAKARTA - Partai Golkar ternyata masih menyimpan trauma yang mendalam pada Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (SBY-JK). Kala itu,
BERITA TERKAIT
- Jelang Rakor Transmigrasi 2024, Kemendes PDTT Imbau Pemda Tuntaskan RPJMN 2020-2024
- Wamenaker Afriansyah: KKIN Ajang Bagi Para Instruktur untuk Tingkatkan Kompetensi
- Kabar Terbaru PP Manajemen ASN, Honorer Menunggu PermenPAN-RB Saja ya
- Begini Cara ASDP Mengatasi Kemiskinan Ekstrem di Lampung Selatan
- Gelar Halalbihalal & Rakernas KAKAMMI jadi Ajang Meningkatkan Rasa Persaudaraan
- Seleksi Calon Taruna Akademi TNI Mirip Tes CPNS