Trauma Main Bola Tak Dibayar, Pemain Persik Ini Pilih Memancing

Trauma Main Bola Tak Dibayar, Pemain Persik Ini Pilih Memancing
Anwar Udin (nomor 2 dari kanan) saat bersama rekan-rekannya saat mengadukan tunggakan gaji ke Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Rabu (24/6). Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - PEMAIN sepak bola profesional ternyata bisa juga dilanda trauma untuk merumput di lapangan hijau kembali. Dia adalah Anwar Udin, pemain Persik Kediri yang ditunggak gajinya oleh klub yang dibelanya pada musim lalu itu.

Dia mengakui kepastian gaji akan dibayar makin suram setelah tim berjuluk Macan Putih itu dibubarkan.   Dia pun memutuskan untuk tidak bermain bola terlebih dahulu sampai ada kepastian soal gajinya.

"Saya dari Desember sampai awal Mei ini benar-benar tidak mau bermain bola lagi. Dibilang trauma bagaimana, tapi saya seperti masih malas mau main bola setelah tahu seperti ini (tak dibayar)," katanya

Karena itulah saat ada rekan mengajak untuk bermain liga antar kampung (tarkam), Anwar memilih mengabaikannya. Dia menolak karena masih belum percaya klubnya mengabaikan haknya yang masih besar.

Daripada bermain bola yang tak pasti, pemain 28 tahun itu lebih memilih memancing. Baginya, memancing masih ada kemungkinan mendapatkan ikan dan bisa dimakan. Tapi, kalau bermain sepak bola dan tidak digaji klub, yang ada hanya disuruh menunggu lama.

"Disuruh menunggu tanpa kepastian, lama juga menunggunya. Saya pengin kembali main lagi, tapi tidak sekarang sampai kompetisi benar-benar sehat. Daripada tidak jelas dan tak digaji lagi," ungkapnya.

Saat ini, Anwar bersama rekan-rekannya telah melimpahkan masalah tunggakan gaji itu ke Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI). Dia siap menagih haknya bahkan sampai ke ranah hukum.(dkk/jpnn)


PEMAIN sepak bola profesional ternyata bisa juga dilanda trauma untuk merumput di lapangan hijau kembali. Dia adalah Anwar Udin, pemain Persik Kediri


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News