Tren Budidaya Bunga Organik Petani Mikro

Dia memulai pertaniannya pada tahun 2013, namun telah dihancurkan oleh banjir Siklon Topan Debbie tahun lalu.
"Semuanya hilang - setiap meter dari sesuatu yang telah Anda beli, pekerjaan fisik selama berjam-jam untuk menggarapnya, itu sungguh memilukan," katanya.
"Ada banyak puing, banyak plastik, beberapa ekor sapi mati di bagian depan lahan saya.”
"Itu sangat memuakkan dan kami enggan untuk menggarapnya kembali, jadi selama berbulan-bulan [berlangsung demikian] sebelum kami merasa baiklah ini ‘tidak masalah’ untuk memulai lagi."

ABC North Coast: Samantha Turnbull
Hannah Lea Robertson mengatakan minatnya pada gerakan bunga yang masa tanamnya lambat tidak hanya membantunya pulih, tapi menjadi lebih sukses dari sebelumnya.
"Pasar terbesar kami adalah perancang bunga karena mereka menyukai sesuatu yang unik yang tidak dapat mereka dapatkan di pasar, dan mereka menjangkau saya melalui media sosial sebagian besarnya," katanya.
"Saya tidak akan meluncurkan perayaan kami lagi tanpa mempersiapkan sedikit pun untuk Hari Valentine.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan