Tren Ekspor Meningkat, Karantina Pertanian Dibuka di Ampana

Tren Ekspor Meningkat, Karantina Pertanian Dibuka di Ampana
Karantina produk pertanian. Foto: Dok. Humas Kementan

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Ida Bagus Hary Soma Wijaya, menyerahakan sertifikat phytosanitary jagung sebagai persyaratan negara tujuan ekspor Filipina. Sebagai jaminan kesehatan dan keamanan bahwa jagung ekspor tersebut telah diperiksa dan bebas hama penyakit. Pengiriman ekspor jagung ini adalah untuk yang ketiga kalinya yang langsung melalui pelabuhan Mantangisi, Ampana, Tojo Una Una. Sebelumnya, PT. Segar Agro Nusantara juga mengekspor jagung sebanyak 2.200 ton dan pada Juli sebesar 3.900 ton dengan tujuan sama di bulai Mei 2018.

Jumlah ekspor jagung ini secara nasional melengkapi data ekspor yang dirilis oleh Kementan tercatat bahwa hingga Juli 2018 telah 14 negara menerima jagung asal Indonesia, lima terbesar diantaranya adalah Filipina, Jepang, Malaysia, Vietnam dan Korea. Khusus untuk negara tujuan ekspor ke Filipina hingga Juli tercatat telah mencapai 290.594 ton, sedangkan ke Jepang sebanyak 5.406 ton, Malaysia 4.337 ton, Vietnam 1.159 ton dan Korea 376 ton.

Kementan dalam mendorong ekspor produk pertanian di sentra produksi pertanian, seperti halnya di Kabupaten Ampana, dengan melakukan simplifikasi regulasi berupa penetapan wilayah kerja Ampana dengan menerapkan sistem layanan berbasis elektronik yang interlink dengan Indonesia National Single Window (INSW). Hal ini selaras dengan perjanjian organisasi perdaganan dunia (WTO) terkait Trade Facilitation Agreement di Bali pada Desember 2013, dan telah diratifikasi di Indonesia pada 22 Februari 2017.(jpnn)


Kementan melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) resmi membuka layanan karantina di Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawei Tengah.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News