Tren Minum Kopi Meningkat, Petani Justru Khawatir

Tren Minum Kopi Meningkat, Petani Justru Khawatir
Panen kopi gayo di Rembele, Bener Meriah, Aceh, Rabu (21/11). Foto : Irwansyah Putra/Antara

Ia memberikan contoh produksi kopi yang murah di negara lain, yaitu Vietnam. Harga kopi murah karena upah petani yang jauh lebih rendah jika membandingkan dengan Indonesia. Jika, di Vietnam upah petani 1 dolar per hari, di Indonesia mencapai 4 dolar per setengah hari.

"Petani kita di Sunda ini kerja sampai lohor (siang) 4 dolar atau Rp 50 ribu, kalau sampai sore Rp 70 ribu. Tidak heran, tahun kemarin 150 ribu ton kopi Vietnam masuk Indonesia, karena murah," bebernya.

Tosca mengatakan, peningkatan angka konsumsi kopi di Indonesia pada tahun lalu yang mencapai 14 persen itu jauh melampaui angka rata-rata konsumsi kopi dunia yang hanya sekitar 3 sampai 4 persen.

Peningkatan itu diakibatkan menjamurnya kedai-kedai kopi di Indonesia. Pertumbuhan kedai kopi bahkan menurutnya tidak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga pulau-pulau lainnya. (antara/jpnn)

Tren minum kopi yang kian populer di masyarakat, justru menjadi kekhawatiran bagi petani kopi.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News