Tren Pariwisata Selama Pandemi Berubah, Pengelola Wisata Wajib Tahu!

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan tren pariwisata semasa pandemi Covid-19 berubah.
Menurutnya, selama pandemi Covid-19 masyarakat lebih mengedepankan wisata yang aman dari penyebaran virus dan lebih pribadi.
Sandiaga menyebut tren wisata pasca Covid-19 yaitu wisata yang bisa disesuaikan (customize) dengan kebutuhan wisatawan secara spesifik.
"Lebih menjurus kepada kearifan lokal (localize), wisata yang dilakukan bersama dengan keluarga (personalize), dan dilakukan tidak berbondong-bondong atau dalam jumlah yang lebih sedikit (smaller size)," bebernya.
Sandiaga pun mendorong pelaku industri pariwisata di Indonesia mengubah cara-cara penawaran paket wisata sesuai dengan tren kekinian.
Dia juga menekankan untuk memberikan perhatian pada kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE, Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability).
Di samping itu juga terdapat pemanfaatan teknologi secara maksimal dalam penyediaan jasa wisata.
"Optimasi teknologi, cashless payment, informasi digital, dan difokuskan pada aspek kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan," kata Sandiaga.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan tren pariwisata semasa pandemi Covid-19 berubah.
- Prof Azril: PIK 2 Harus Menjadi Model Pariwisata Urban
- Kemenpar Kerja Sama dengan Diageo Indonesia Kembangkan SDM Pariwisata
- DPR Bahas RUU Kepariwisataan, Apa Misinya?
- Perhutani Bakal Sanksi Tegas Tempat Wisata Alam yang Melanggar Aturan
- Xerana Resort Siap Dibangun di Pantai Pengantap, Investasi Capai Rp3 Triliun
- PIK Perlu Dukungan Integrasi Transportasi-Promosi untuk Menawarkan Pariwisata Urban