Tri Goestoro Mengenang Rasyito Amsya: Sempat Cedera Lutut dan Karier Mandeg

jpnn.com, JAKARTA - Pemain Mastrans Bandung Raya yang menjadi skuad juara Ligina 1995/1996 Rasyito Amsya akan dikuburkan Jumat (29/1) siang ini setelah Salat Jumat.
Manajer Bandung Raya di era jayanya, Tri Goestoro, memiliki kenangan sendiri terkait almarhum.
Saat dihubungi Jumat siang, Kang Tri sapaan karibnya, mengingat Rasyito sebagai sosok yang disiplin dan profesional.
"Rasyito pernah bersama-sama saya sebagai pemain di klub Bandung Raya. Sebagai pemain dia sangat disiplin dan bersikap sebagai profesional," ungkapnya.
Pria yang pernah menjadi Sekjen PSSI tersebut menilai Rasyito sebagai sosok penyambung.
Ibarat jembatan, pemain yang bisa berposisi sebagai gelandang dan bek sayap tersebut bisa membangun komunikasi pemain lokal dan pemain asing.
"Pada masa itu, pemain asing dan juga pelatih asing merupakan hal yang baru bagi persepakbolaan Indonesia termasuk bagi klub Bandung Raya yang diperkuat tiga pemain asing dan pelatih Hank Wullem dari Belanda," ucap Tri.
Rasyito, lanjut dia, termasuk salah satu pemain yang sangat terbuka atas kedatangan pelatih asing dan khususnya pemain asing.
Pemain Rasyito Amsya di mata Tri Goestoro, Manajer Bandung Raya, saat juara Ligina 1995/1996
- Cucu Bunuh Nenek di Karawang Demi Emas 100 Gram, Begini Kejadiannya
- 2 Pemuda Suku Anak Dalam Dikeroyok Sekuriti Perusahaan, 1 Tewas
- Calon Haji Asal Cirebon Meninggal Dunia di Embarkasi Indramayu
- Sebelum Meninggal Dunia, Ayah Mona Ratuliu Sempat Wudu Ingin Salat Malam
- Seorang Pendaki Ditemukan Meninggal di Gunung Merbabu, Menhut: Utamakan Keselamatan
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya