Trio Kalayang

Oleh: Dahlan Iskan

Trio Kalayang
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

"Saya sudah minta rekomendasi ke berbagai sinode. Tidak ada yang mau," ujar Nugroho.

Baca Juga:

Hal itu disampaikan ke Gus Dur. Jauh sebelum Gus Dur jadi presiden. "Tenang saja," kata Gus Dur seperti ditirukan Nugroho.

"Kelak saya akan jadi presiden. Nanti saya yang mengizinkan," ujarnya. "Lho, kok beneran jadi presiden," ujar Nugroho.

Sayang tidak banyak waktu hari itu. Saya harus ke Kaltim. Ke IKN lagi? Tidak. Ada forum Bank Indonesia di Balikpapan. Soal pertumbuhan ekonomi di wilayah itu.

Besoknya harus ke Yogyakarta. Bertemu sekitar 500 orang yang bergerak di bidang internal audit. Penyelenggaranya: Yayasan Pendidikan Audit Internal. Auditor senior ikut kumpul di situ.

Malamnya balik lagi ke Bandara Yogya. Mau ke Jambi. Saya tidak mau diantar ke bandara. Ke stasiun Tugu saja. Saya ingin merasakan naik kereta ke bandara: untuk kali pertama. Apakah betul hanya 40 menit. Saya ingin bandingkan pakai mobil: hampir dua jam.

Maka saya naik kereta terakhir: 19.17. Sepi. Hanya sekitar 20 orang penumpangnya. Itu pun ada yang turun di stasiun Wates. Lima orang. Tidak ada yang naik dari Wates untuk ke bandara.

Ada penerbangan ke Jambi malam hari? Tidak ada. Pesawat ke Jambinya keesokan harinya: pukul 7 pagi. Saya ingin merasakan bermalam di hotel yang ada di bandara: Cordia.

Sebenarnya asyik ngobrol dengan Pendeta Tjahjadi Nugroho ini. Sama asyiknya ngobrol dengan Panji Gumilang. Saya bisa bicara tentang apa saja di sekitar Tuhan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News