Truk Sumbu Tiga Dilarang Beroperasi saat Mudik Lebaran, Aptrindo Bereaksi Begini 

Truk Sumbu Tiga Dilarang Beroperasi saat Mudik Lebaran, Aptrindo Bereaksi Begini 
Ilustrasi truk yang melakukan perjalanan. Ilustrasi: Antara

Dia mengatakan kalaupun mau dilarang beroperasi, sebaiknya maksimal hanya empat hari. Jika sampai delapan hari seperti yang akan diterapkan nanti, sebaiknya dikaji kembali.

Sementara itu, Ketua Aspadin Rachmat Hidayat mengatakan kalau truk pengangkut air kemasan galon dilarang, maka akan terjadi kekurangan pasokan yang luar biasa dan kesulitan gudang serta toko untuk menampung stok produk yang biasanya berputar setiap 2 hari.

Senada itu, pakar gizi dan kesehatan masyarakat juga mengkhawatirkan kesulitan pasokan air galon di rumah tangga bisa menimbulkan dampak kesehatan karena konsumen beralih ke air yang kurang higienis dan bisa menimbulkan penyakit, seperti diare pada anak. 

Seperti diketahui, lebih dari 50 juta konsumen bergantung pada produk AMDK galon untuk pemenuhan kebutuhan hidrasi keluarga.

Sebelumnya, para sopir truk logistik meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memikirkan nasib mereka  saat melakukan pembatasan angkutan barang pada momen Lebaran nanti.

Menurut para sopir, jika dilarang beroperasi, otomatis mereka akan menganggur dan tidak memperoleh penghasilan sama sekali. 

“Keluarga kami kan juga butuh makan. Jadi, tolong pikirkan nasib kami juga,” ujar Koordinator Pengemudi Wilayah Jawa Timur dan Lombok dari Aliansi Perjuangan Pengemudi Nusantara (APPN), Vallery Gabrielia Mahodim alias Inces baru-baru ini.

Menurutnya, dengan adanya pelarangan truk barang sumbu tiga beroperasi saat lebaran nanti, pemerintah sama saja mematikan mata pencaharian mereka yang belum tentu bisa mereka dapatkan setiap hari. 

Truk Sumbu 3 dilarang beroperasi saat mudik lebaran terus mendapatkan protes, Aptrindo juga bereaksi keras

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News