Tudingan Curang Bayangi Kemenangan Erdogan
”YSK mengakibatkan legitimasi referendum itu dipertanyakan,” ungkap Kepala CHP Kemal Kilicdaroglu.
Presiden YSK Sadi Guven langsung mengklarifikasi tudingan dari kelompok oposisi. Menurut dia, tidak ada yang salah dari proses referendum kali ini.
Sebab, pada pemilu-pemilu sebelumnya, surat suara yang ditutup tanpa stempel resmi juga tetap dihitung. Surat suara yang tidak distempel itu dibuat sendiri oleh YSK dan bukanlah balot palsu.
Keputusan untuk menerima surat suara yang tidak distempel dilakukan sebelum penghitungan suara dimulai. Karena itu, hal tersebut dianggap sah.
”Tujuan keputusan tersebut adalah memastikan bahwa kehendak masyarakat tecermin dalam kotak balot serta menghindari kesalahan yang dilakukan komite pemilu,” tutur Guven.
Para petinggi UE mulai memberikan komentar tentang hasil referendum di Turki. Salah satunya adalah kanselir Jerman Angela Merkel.
”Hasil yang sangat ketat menunjukkan betapa masyarakat Turki terbelah dan itu menjadi tanggung jawab yang besar terhadap kepemimpinan Turki serta bagi Presiden Erdogan secara pribadi,” jelasnya. (AFP/Reuters/CNN/sha/c16/any)
Keinginan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih besar terkabul. Hasil referendum menunjukkan, 51,41 persen penduduk
Redaktur & Reporter : Adil
- Putin Menang Telak di Pilpres Rusia, Erdogan Menyambut Gembira
- Wahai Amerika Cs! Erdogan Sebut Kebijakan Kalian soal Israel Munafik
- Seperti Indonesia, Erdogan Juga Kecewa atas Sikap PBB soal Gaza
- Rezim Erdogan Mengeklaim Berhak Serbu Wilayah Suriah dan Irak
- Erdogan Mewisuda 3 Anggota Polri Lulusan Akpol Turki, Briptu Tiara Sangat Membanggakan
- Rezim Erdogan Minta Indonesia Memusuhi Kelompok Muslim Ini