Tuduh Sekjen FUI Makar, Polisi Dianggap Arogan

Tuduh Sekjen FUI Makar, Polisi Dianggap Arogan
Forum Umat Islam (FUI) menggagas Aksi 313. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

"Tapi anehnya kenapa TNI tenang-tenang saja. Kenapa BIN tidak memberi sinyal bahwa negara sudah gawat dengan adanya kelompok nasionalis dan agama hendak melakukan makar," kata dia.

Anehnya lagi, menurut Neta, hingga kini para tokoh nasionalis seperti Rachmawati Soekarno Putri, Sri Bintang Pamungkas, dan Kivlan Zein yang pernah ditangkap dengan tuduhan makar tidak jelas keberadaan kasusnya.

Bahkan BAP-nya cenderung ditelan bumi karena tak pernah dilimpahkan ke kejaksaan.

"Oleh sebab itu, polisi harus menjelaskan secara transparan bagaimana nasib BAP kasus makar terhadap tokoh-tokoh nasionalis itu dan bagaimana nasib BAP tokoh-tokoh Islam yang dituduh makar dan sudah ditangkapi itu nantinya," kata dia.

Dia menilai, apa yang dilakukan Polda Metro Jaya akhir-akhir ini sangat membingungkan.

"Ada apa dengan polisi. Jangan sampai polisi dituduh memihak salah satu calon Gubernur Jakarta dan hanya karena ada pihak tertentu yg mendemo calon gubernur itu, polisi langsung main tangkap dengan tuduhan makar," kata dia.

Untuk itu, Neta meminta polisi segera melimpahkan BAP kasus makar sebelumnya agar bisa dituntaskan dan dibuktikan di pengadilan.

"Apakah tuduhan polisi terhadap mereka benar sesuai faktanya atau hanya reka-rekaan polisi untuk melakukan kriminalisasi tokoh-tokoh kritis dan sekaligus berpihak pada cagub tertentu," pungkas dia. (Mg4/jpnn)


Polda Metro Jaya menangkap Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath bersama empat rekannya pada Kamis (30/3) dini hari, sebelum Aksi


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News