Tugas KPPS Berat, Honor Ngadat
jpnn.com, SLEMAN - Seratusan petugas KPPS menggeruduk kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman, Senin (22/4), untuk menuntut pembayaran honorer mereka.
Di DIJ hanya honor KPPS Sleman yang belum cair hingga Senin kemarin. Atau sampai lima hari setelah pemungutan suara 17 April lalu.
Ketua Komunitas Peduli KPPS Sleman R. Muh Yadidi menilai keterlambatan pembayaran honor merupakan bentuk ketidakprofesionalan kinerja lembaga KPU.
Dia tidak bisa menerima alasan KPU soal keterlambatan pencairan honor KPPS. Yakni soal waktu untuk verifikasi latar belakang pekerjaan petugas KPPS.
"Proses tersebut harusnya sudah selesai saat calon petugas KPPS diseleksi dan dinyatakan lolos," ungkapnya.
BACA JUGA: Update Real Count KPU Pilpres 2019: Data 26%, Selisih Makin Tebal
Ketua KPPS Tempat Pemungutan Suara (TPS) 9 Minomartani, Ngaglik, itu menambahkan, telatnya pembayaran honor berpengaruh terhadap minat masyarakat menjadi KPPS. Apalagi besaran honornya dicap tak sebanding dengan beban kerja.
“KPPS harus kerja keras. Bahkan tak sedikit yang tak tidur 24 jam untuk menyelesaikan proses rekapitulasi suara,” beber Yadidi.
Molornya pencairan honor KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara) di Sleman berbuntut aksi unjuk rasa.
- Diperingatkan Bawaslu dan Kemendagri, Bupati Sleman Terancam Tidak Bisa Ikut Pilkada
- Budi Arie Bilang Menantu Jokowi Tidak Akan Maju di Pilkada 2024
- Pelaku Penggelapan Honor KPPS Dijerat Pasal Berlapis, Sukurin
- Honor Petugas KPPS Dibawa Kabur, Sisanya Tinggal Rp 17 Juta
- Tips agar Petugas KPPS Pemilu 2024 Tetap Sehat, Peristiwa Tragis 2019 Jangan Terulang
- Honor KPPS Pemilu 2024 Naik jadi Sebegini