Tugas KPPS Berat, Honor Ngadat

Tugas KPPS Berat, Honor Ngadat
Proses penghitungan surat suara Pilpres 2019 di TPS 123 Kelurahan Condongcatur, Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Foto: Ridho Hidayat/JawaPos.com

Sejauh ini pengawas TPS hanya menerima uang bimbingan teknis (bimtek), uang makan, dan uang transport.

“Total honor Rp 1,2 juta. Uang bimtek dua kali Rp 400 ribu, transport dan uang makan Rp 150 ribu,” beber Yesica Novaria Aveni, pengawas TPS di wilayah Kecamatan Ponjong.

Komisioner Bidang Pengawasan, Humas, dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Gunungkidul Rosita tak menampik masalah tersebut. Kendati demikian, dia memastikan sisa honor pengawas TPS bakal segera dicairkan langsung melalui rekening masing-masing.

BACA JUGA: Honorer K2 jadi Petugas Pemilu, Pantang Curang Meski Dukung Prabowo - Sandi

“Hari ini (kemarin) anggaran sudah turun. Tinggal dirapatkan untuk kemudian diserahkan kepada pengawas TPS,” katanya.

Di Gunungkidul total ada 2.718 TPS. Setiap TPS diawasi seorang pengawas. “Yang jelas, kami tidak seperti di Sleman. Pencairan honor pengawas TPS karena terkendala hari libur,” ujar Rosita. (har/gun/yog)

 


Molornya pencairan honor KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara) di Sleman berbuntut aksi unjuk rasa.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News