Tujuh Akses Masuk Pasar Minggu Ditutup

Tujuh Akses Masuk Pasar Minggu Ditutup
Ilustrasi Corona Covid-19. Foto: pixabay

Sejak Pasar Minggu ditutup selama tiga hari terhitung mulai Sabtu (20/6), petugas pengelola Pasar Minggu merapikan kembali fasilitas protokol kesehatan yang tersedia termasuk markah pembatas jarak fisik.

"Selama Pasar Minggu ditutup kita lakukan pembenahan dan merapikan lagi protokol kesehatan yang sudah ada," kata Febry.
Sebelum ditutup, lanjut Febry, Pasar Minggu telah memberlakukan sistem ganjil genap terhitung sejak PSBB transisi ditetapkan.

Selain ganjil genap untuk pedagang kios, juga memberlakukan ganjil genap untuk pedagang pelataran serta menjaga jarak antara satu meja dengan meja pedagang lainnya sejauh 1 meter.

"Pedagang cukup patuh menerapkan ganjil genap, bahkan pedagang ikut membantu kami dalam menerapkan protokol kesehatan seperti mengukur suhu tubuh pengunjung yang datang berbelanja," kata Febry.

Sebelumnya diberitakan, Pasar Minggu ditutup sementara selama tiga hari untuk sterilisasi dan pencegahan munculnya klaster baru penyebaran COVID-19.

Pasar Minggu ditutup terhitung mulai 20 Juni pukul 00.00 WIB sampai dengan tanggal 22 Juni 2020.

Penutupan Pasar Minggu juga dilakukan setelah terkonfirmasi tiga orang yang menjalani tes usap di Pasar Minggu positif COVID-19. Ketiga orang tersebut diinformasikan terdiri atas dua pedagang dan satu pengunjung.

Uji usap tenggorokan (swap test) dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta kepada 88 orang di Pasar Minggu. Dari 88 orang tersebut tiga orang dinyatakan positif.

Perusahaan umum daerah (Perumda) Pasar Jaya menutup tujuh dari 15 pintu masuk atau gerbang masuk Pasar Minggu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News