Tujuh Warga Banten Dipulangkan dari Wamena

Tujuh Warga Banten Dipulangkan dari Wamena
Warga Banten yang kembali dari Wamena ditemui Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten, di Serang. Foto: Mulyana/Antara

jpnn.com, SERANG - Tujuh warga Banten yang menetap di Wamena, Papua, tiba di Cipocokjaya, Serang, Minggu (6/10). Mereka pulang ke Banten setelah tim kemanusiaan dari pemerintah Provinsi Banten menjemput dan memberikan bantuan. Ketujuh orang itu adalah, Hatib, Juher, Nurul Huda, Fikri, Rapiudin, Taufik Rohman dan, Aspihani.

Rohman mengungkapkan rasa syukur karena telah kembali lagi Banten, setelah selama 10 hari lebih berada di pengungsian di kawasan Expo Wamena.

"Pada saat kejadian aksi unjukrasa yang pertama, 29 Agustus, tidak terlalu parah. Sedangkan yang kedua, 23 September, itu kejadianya besar. Sebenarnya kami setelah ada aksi 29 Agustus, ingin pulang, tapi tidak ada transportasinya," kata dia.

Ketua kelompok pedagang remote elektronik dan telah 10 tahun merantau di Wamena ini mengaku belum memiliki rencana apakah akan kembali lagi ke Papua. "Saya ingin kerja di sini (Banten, red), dari pada harus merantau," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Banten Nurhana didampingi Kepala Seksi Perlindungan Sosial dan Korban Bencana Dinas Sosial Banten Irma Mulyasari mengungkapkan, kedatangan tujuh orang warganya ini merupakan gelombang pertama dari tiga kelompok warga yang akan dipulangkan ke Banten dari Papua.

"Total warga Banten yang ada di Wamena sekitar 34, dan yang sudah pulang tujuh orang," katanya.

Dikatakan Nurhana, saat ini pos Provinsi Banten di Wamena masih dibuka sampai 10 Oktober 2019. "Tim kami di sana ada yang siaga, karena pos kami dibuka selama tujuh hari. Ada kemungkinan warga Banten itu akan bertambah," kata Nurhana. (antara/jpnn)

Tujuh orang ini merupakan gelombang pertama dari tiga kelompok warga yang akan dipulangkan ke Banten dari Papua.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News