Tukang Pos Sekaligus Politikus Terkenal di Prancis

Jauh dari Citra Jaket Kulit dan Wajah Bercambang Khas Komunis

Tukang Pos Sekaligus Politikus Terkenal di Prancis
Olivier Besancenot Foto: The Independent
Kepopuleran Besancenot itu sangat terbantu oleh profesi kesehariannya sebagai tukang pos. Dia mulai bekerja di Le Poste -Dinas Pos Prancis- sejak 1997. Sekarang pun, ketika popularitasnya terus menanjak, dia tetap bertahan di profesinya tersebut meski hanya part timer dan bekerja tiga kali dalam seminggu mengantarkan surat dengan menaiki sepeda angin.

Di mata warga Prancis, profesi tukang pos yang termasuk marginal sangat selaras dengan perjuangan Besancenot melawan kapitalisme. Dengan begitu, citra Besancenot sebagai sosok jujur pun terbentuk. Itu masih ditambah kesupelannya dalam bergaul, sama sekali tak membeda-bedakan dengan siapa dia bergaul. Dia pun dicap sebagai pribadi menyenangkan.

Besancenot juga berusaha mendongkrak popularitasnya dengan sejumlah terobosan khas yang tak pernah dilakukan kaum kiri sebelumnya. Antara lain, merangkul kelas menengah -terutama anak-anak mudanya yang selama ini apatis terhadap politik. Salah satu caranya, di hampir semua rapat NPA, dia selalu menyelipkan musik rap sebagai pengganti L'Internationale, himne wajib kaum komunis.

Jika selama ini kaum sosialis dan komunis dicitrakan sebagai orang yang lekat dengan jaket kulit serta berkumis dan bercambang (misalnya, Che Guevara), Besancenot melawannya. Sehari-hari dia selalu memakai jins dan T-shirt warna hitam atau putih. Rambutnya selalu pendek dan tertata. Wajahnya juga senantiasa bersih.

PROFESI sebagai tukang pos selaras dengan perjuangan Olivier Besancenot membebaskan Prancis dari belenggu kapitalisme. Dia pun selalu menyelipkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News