Tunggu Apa Lagi, Pak SBY?

Oleh: Dradjad H Wibowo*

Tunggu Apa Lagi, Pak SBY?
Tunggu Apa Lagi, Pak SBY?

Bersikap pro-aktif memberi tekanan agar kedua pihak melakukan gencatan senjata dan perdamaian yg hakiki. Misalnya, RI bisa mengalang dukungan dari ASEAN. Yakinkan mrk akan risiko spillover tsb dan efeknya bg ASEAN.

Gunakan juga jalur komunikasi di G20, karena Indonesia adalah anggota G20 dengam penduduk Muslim terbesar. Kita punya legitimate concerns dan menghadapi risiko spillover.

Ajak pula negara-negara OKI agar aktif mengupayakan gencatan senjata dan perdamaian, serta kemerdekaan Palestina sebagaimana retorika pemerintah RI selama ini. Presiden SBY sebaiknya menugaskan menteri luar negeri atau utusan khusus presiden untuk menjalankan butir-butir di atas.

Saya menyadari geopolitik terkait Hamas dan Palestina sangatlah kompleks. Arab Saudi, Jordan, UAE, Mesir dan lain-lain sangat anti terhadap Ikhwanul Muslimin. Sementara Hamas adalah Ikhwanul Musliminnya Palestina.

Di sisi lain Qatar dan Turki lebih dekat ke Ikhwanul Muslimin. Jadi isunya memang sangat kompleks.

Meski demikian, saya yakin RI tetap mampu memberikan kontribusi jika memng mau pro-aktif. Jika pemerintah RI sudah mengambil langkah-langkah awal di atas, tentu ada beberapa langkah lanjutan yang lebih kongkret untuk dilakukan.(***)

*Penulis adalah Wakil Ketua Umum PAN, ekonom dan anggota DPR RI periode 2004-2009

 

SEBAGAI Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), saya kecewa melihat pemerintah RI bersikap datar-datar saja melihat lansia, wanita dan anak-anak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News