Tunggu Izin Beres, Pria Tunadaksa Siap Renangi Lima Benua
Selasa, 15 Mei 2012 – 11:44 WIB
Konon, pria yang berhasil menaklukkan Selat Inggris pada 2010 itu akan membutuhkan waktu sekitar enam jam untuk menyeberang ke Indonesia. Croizon merupakan atlet tunadaksa total (tanpa dua tangan dan dua kaki) pertama di dunia yang mampu melintasi Selat Inggris.
Iseni mengungkapkan bahwa etape pertama petualangan Croizon itu akan mewakili perjalanan dari Oseania menuju Asia. Selanjutnya, pria yang diamputasi seluruh tangan dan kakinya akibat tersengat listrik tegangan tinggi pada 1994 tersebut akan melanjutkan petualangannya ke perbatasan antarbenua yang lain. Total, dia bakal melakukan empat etape renang yang mewakili perjalanan ke lima benua.
Setelah berenang dari Oseania ke Asia, Croizon akan berusaha menaklukkan perairan di perbatasan Asia dan Afrika. Tepatnya, dari Teluk Aqaba, yang masuk wilayah Jordania, menuju pesisir pantai Mesir. Lantas, dia harus mengarungi laut di perbatasan Afrika dan Eropa, yakni Selat Gibraltar. Pada etape terakhir, dia harus menaklukkan Selat Behring yang memisahkan Rusia dan Benua Amerika.
Di Selat Behring, Croizon akan berenang di lautan yang nyaris beku. Pasalnya, temperature udara di perairan yang memisahkan ujung timur Benua Asia dan Benua Amerika itu selalu mendekati nol derajat Celcius. "Total, dia akan menempuh jarak sekitar 85 kilometer dengan berenang. Itu berarti dia akan berada di lautan selama kurang lebih 45 jam," papar Iseni.
SYDNEY - Petualangan perenang tunadaksa, Philippe Croizon, 44, untuk melintasi perairan lima benua terpaksa tertunda kemarin (14/5). Sebab, pemerintah
BERITA TERKAIT
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia
- Atase Pertahanan RI di Warsaw Menggelar Athan Cup 2024