Tunjangan Guru Dihapus, Jokowi: Kerap Muncul saat Kampanye

Tunjangan Guru Dihapus, Jokowi: Kerap Muncul saat Kampanye
Joko Widodo bersama para mahasiswa baru usai memberi kuliah umum Wawasan Kebangsaan dan membuka Rapat Koordinasi Nasional Badan Pembina Lembaga Pendidikan di Unipa, Surabaya, Kamis (6/9). Foto: ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Presiden Joko Widodo tidak begitu kaget dengan kabar tunjangan profesi guru. Menurutnya, isu seperti kerap muncul saat tahun kampanye.

Jokowi kembali menegaskan bahwa isu penghapus tunjangan profesi guru adalah hoaks alias kabar bohong.

"Meskipun Menteri Keuangan (Sri Mulyani) mengatakan kalau kabar itu tidak benar, saya ingin mempertegas lagi kalau itu hoax. Isu semacam ini kerap muncul saat tahun kampanye seperti sekarang," kata Jokowi seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Jumat (7/9).

Penegasan itu disampaikan Jokowi saat memberikan kuliah umum bagi mahasiswa sekaligus membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Pembina Lembaga Pendidikan (BPLP) PGRI di Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/9).

Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan siap menjadi yang terdepan jika rencana penghapusan itu benar-benar direalisasikan.

“Saya siap di depan membela guru,” ujarnya yang disambut riuh peserta yang hadir.

Jokowi mengatakan, tidak ada alasan apapun bagi pemerintah untuk mengurangi, apalagi memberhentikan Tunjangan Profesi Guru.

"Hal tersebut merupakan hak yang memang seharusnya diperoleh guru atas pengabdian profesi," katanya.

Presiden Joko Widodo memastikan isu tunjangan profesi guru dihapus adalah kabar bohong yang dimunculkan saat tahun kampanye.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News