Turunkan Angka Stunting di Indonesia, Bappenas Menyasar Generasi Z

Turunkan Angka Stunting di Indonesia, Bappenas Menyasar Generasi Z
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Subandi Sardjoko saat memberikan sambutan di seminar bertajuk 'Milenial dan Generasi Z Sadar Gizi'. Foto tangkapan zoom

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan penurunan angka stunting di Indonesia.

Hal itu selaras dengan target pembangunan berkelanjutan, yaitu menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi pada 2030, dan mengurangi anak pendek serta kurus di bawah lima tahun.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi Sardjoko menjelaskan Indonesia memiliki tiga beban masalah gizi mulai dari kekurangan gizi, kelebihan gizi hingga kekurangan gizi yang tidak tampak.

Namun, di tengah pandemi Covid-19, komitmen pemerintah dalam upaya perbaikan gizi tetaplah kuat. Hal ini mengacu pada amanat rencana pembangunan jangka menengah 2020 sampai 2024 dalam menciptakan SDM unggul dan berdaya saing. 

"Upaya perbaikan gizi merupakan investasi masa depan kualitas SDM di Indonesia," kata Subandi dalam seminar bertajuk 'Milenial dan Generasi Z Sadar Gizi” besutan Bappenas secara daring dan luring, Selasa (26/10).

Dijelaskannya, sudah 10 tahun Indonesia menjadi salah satu dari 61 negara yang tergabung dalam gerakan global percepatan perbaikan gizi atau Scaling Up Nutrition Networks (SUN) Indonesia.

Milenial dan generasi Z dengan gizi baik akan memiliki potensi SDM unggul dan berdaya saing di masa depan.

Perbaikan gizi pada remaja melalui intervensi gizi spesifik dan sensitif menjadi salah satu fokus program percepatan penurunan stunting

Bappenas menargetkan menurunkan angka stunting dengan melakukan intervensi gizi spesifik dan sensitif kepada remaja 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News