Turut Sukseskan G20, ASDP Pacu Pengembangan Green Port Berkelanjutan

Turut Sukseskan G20, ASDP Pacu Pengembangan Green Port Berkelanjutan
Pelabuhan Penyeberangan Lembar. Foto dok ASDP

"Hal ini merupakan bentuk kolaborasi dalam untuk mendukung program pemerintah mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat," tuturnya.

Kapasitas terpasang PLTS di Soroso Merak mencapai 324 kWp dan 189 kWp di Anjungan Agung Bakauheni atau totalnya mencapai 513 kWp.

"Daya terpasang ini mencakup sepertiga dari total kebutuhan daya di masing-masing terminal dan masih dapat dikembangkan lagi ke depan," ujarnya.

Pemanfaatan PLTS juga berpotensi memberikan penghematan pemakaian listrik di kedua pelabuhan tersebut hingga 15 persen.

Ke depan, ASDP berencana mengembangkan pemanfaatan PLTS di Labuan Bajo, NTT.

Shelvy juga mengatakan selain PLTS, ASDP juga telah menerapkan anjungan listrik mandiri (ALMA) di pelabuhan sebagai upaya efisiensi penggunaan BBM dan pemanfaatan energi bersih sebagai sumber energi bagi kapal ketika bersandar di pelabuhan.???????

Shelvy menambahkan implementasi prinsip green port juga sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencegahan Pencemaran Lingkungan Maritim.

Sesuai beleid itu, setiap pelabuhan wajib mencegah pencemaran dengan melengkapi fasilitas penampungan seperti minyak kotor, bahan cair beracun, kotoran, sampah, bahan perusak ozon, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), dan sedimen.(chi/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Sebagai perusahaan transportasi, tentunya ASDP berkaitan dengan emisi karbon, sehingga berkomitmen menerapkan prinsip usaha berwawasan lingkungan.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News