Turut Sukseskan G20, ASDP Pacu Pengembangan Green Port Berkelanjutan

Turut Sukseskan G20, ASDP Pacu Pengembangan Green Port Berkelanjutan
Pelabuhan Penyeberangan Lembar. Foto dok ASDP

jpnn.com, BALI - PT ASDP Indonesia Ferry terus memacu pengembangan pelabuhan berwawasan lingkungan (green port) secara berkelanjutan.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan perseroan selalu berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip usaha di bidang angkutan kapal ferry penyeberangan dan kepelabuhan yang berwawasan lingkungan secara berkelanjutan.

Hal ini sejalan dengan perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, yang mengambil tema "Recover Together, Recover Stronger", dengan tiga isu utama yang memerlukan penanganan secara global, yakni kesehatan yang inklusif, transisi energi berkelanjutan, dan transformasi digital.

"Sebagai perusahaan transportasi, tentunya ASDP berkaitan dengan emisi karbon, sehingga berkomitmen menerapkan prinsip usaha berwawasan lingkungan di berbagai bidang mulai manajemen, penyeberangan, dan kapal," katanya.

Prinsip hijau tersebut juga sesuai misi ASDP untuk menerapkan standar lingkungan, yang berkelanjutan serta agenda Paris Agreement, yang menargetkan Indonesia mengurangi emisi karbon sampai 29 % pada 2030.

Menurut Shelvy, sebagai upaya mewujudkan green port tersebut, ASDP melakukan sejumlah langkah-langkah di antaranya, melalui anak usaha PT Indonesia Ferry Property (IFPRO).

ASDP telah mengembangkan instalasi panel surya atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Terminal Eksekutif Sosoro Pelabuhan Merak, Banten, dan Terminal Eksekutif Anjungan Agung Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Pemasangan instalasi panel surya tersebut bekerja sama dengan PT Surya Energi Indotama (SEI), anak usaha PT Len Industri yang menggunakan sistem PLTS on-grid.

Sebagai perusahaan transportasi, tentunya ASDP berkaitan dengan emisi karbon, sehingga berkomitmen menerapkan prinsip usaha berwawasan lingkungan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News