Tutup Rafah-Sinai, Mursi Sikat Militan

Setelah 16 Tentara Mesir Tewas dalam Serangan di Perbatasan

Tutup Rafah-Sinai, Mursi Sikat Militan
Tutup Rafah-Sinai, Mursi Sikat Militan

Secara terpisah, Kantor Berita MENA justru melaporkan serangan di Sinai itu dalam versi yang berbeda. Dalam laporannya kemarin, kantor berita milik pemerintah Mesir itu menyatakan bahwa militer tidak melibatkan armada udara saat melancarkan serangan. Sebaliknya, helikopter-helikopter Apache yang sedang berpatroli justru menjadi target serangan kelompok militan bersenjata.

"Teroris menembakkan roket dan peluru dari senapan otomatis mereka ke arah helikopter yang sedang berpatroli. Tetapi, tembakan-tembakan itu tidak mengenai sasaran dan personel militer yang berada di darat langsung melancarkan serangan balasan," papar MENA dalam siarannya kemarin.

Dalam serangan tersebut, militer Mesir berhasil memukul militan di perbatasan dan menewaskan sekitar 20 orang.  Serangan di Sinai itu menjadi bukti keseriusan dari pemerintahan Mursi untuk memerangi militan. Pengganti Hosni Mubarak itu berusaha mengubah citra militer Mesir yang selama ini dianggap loyo ketika berhadapan dengan militan.

Ironisnya, militer di era Mubarak justru selalu bertindak bengis dan brutal saat berhadapan dengan para pengunjuk rasa. Kali terakhir, militer Mesir menggempur militan di Sinai pada 1973.

KAIRO - Presiden Mesir Muhammad Mursi akhirnya membuktikan janjinya dan komitmennya untuk bertindak tegas terhadap kelompok militan Islam di negerinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News