Twist Again

Oleh Dahlan Iskan

Twist Again
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kami juga mengikuti saran dokter: cari tempat senam yang ada terik mataharinya. Untuk memperoleh tambahan vitamin D. Agar bisa menambah imunitas.

Kadang, sambil ”berjemur” itu saya tersenyum sendiri: pagi tadi saya minum obat penurun imunitas, kok sekarang ingin menambah imunitas.

Senam itu nonstop. Selama satu jam penuh. Tiap hari --kecuali Senin.

Senamnya senam dansa. Lagunya campuran. Barat, Mandarin, dangdut, India, Latino --semua ada. Mulai Twist Again, Xiao Ping Guo, sampai Bojo Anyar.

Suatu hari kami ingin mencoba memainkan semua lagu yang kami punya. Bagi yang tidak kuat boleh berhenti di tengah jalan.

Ternyata diperlukan lebih 3 jam nonstop. Separuh anggota grup kami kuat sampai selesai --termasuk saya.

Untung olahraga kami senam. Bisa berjauhan. Bagaimana bisa main sepak bola berjauhan.

Kami, 4 orang, lockdown bersama. Pak Man yang hampir 80 tahun juga sehat. Mobil kami tidak pernah dimasuki orang lain --selama lockdown.

Bagi yang membayangkan lockdown itu harus tetap enak, mungkin mimpi hidupnya memang serbaenak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News