Twist Again

Oleh Dahlan Iskan

Twist Again
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Aneh. Kok bisa. Pukul 09.30 malam sudah tidur. Tiap hari. Setengah jam sebelumnya pun sudah mulai mengantuk.

Itulah saya. Maret tahun 2020. Gara-gara COVID-19.

Padahal saya dulu pernah mengklasifikasikan diri sebagai ”orang malam”. Sejak umur 30, saya bekerja nyaris sepanjang malam.

Kian malam kian melotot: mempertaruhkan mutu koran yang akan dinilai pembaca keesokan harinya. Setiap malam mutu koran itu terus dipelototi sampai pukul 00.30.

Tiap malam.

Begitu bergairah. Membayangkan semua pembaca akan tertarik pada isi koran yang disiapkan malam itu.

Baca Juga:

Setelah itu masih harus ke percetakan. Siapa tahu ada kerusakan mesin. Sampai pukul 02.00 atau setelahnya.

Pagi-pagi saya sudah harus di kantor lagi. Selama lebih 25 tahun. Sampai akhirnya terkena kanker hati itu. Tahun 2006 itu.

Bagi yang membayangkan lockdown itu harus tetap enak, mungkin mimpi hidupnya memang serbaenak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News