UBER CUP : Dahaga Juara Semakin Panjang

UBER CUP : Dahaga Juara Semakin Panjang
UBER CUP : Dahaga Juara Semakin Panjang
"Setidaknya, dengan menurunkan Febe di tunggal pertama, minimal hari ini (kemarin) kami sudah memberikan pengalaman berharga kepada Febe yang memang masih muda," ungkap dia.

 

Djendjen melihat aspek pembinaan sebagai hikmah dari kekalahan tersebut. Senada dengan Djendjen, Marleve Mainaky, pelatih tim Uber Indonesia, menyatakan bahwa Febe akan mengambil pelajaran dari kegagalan kemarin. "Saya yakin, dia (Febe) akan terus belajar dari setiap pengalaman yang didapatnya," tukasnya.

 

Di partai pertama Febe memang tampak kewalahan menghadapi Wang Yihan. Febe yang berperingkat 19 dunia harus menyerah dengan 7-21 pada game pertama. Tujuh poin yang didapat Febe ketika itu juga tidak berasal dari pukulan keras yang menjadi cirinya, tapi dari kesalahan Wang.

 

"Lawan memang tampil menekan dan saya sulit untuk keluar dari tekanan," kata Febe. Selain itu, dia menjelaskan bahwa posisi Wang selalu tepat setiap saat. Hal itulah, lanjut Febe, yang membuat dirinya sulit membalas tekanan Wang.

 

IMPIAN bangsa Indonesia untuk kembali memangku Piala Uber pupus. Kenyataan itu muncul setelah tim Uber Indonesia dikalahkan Tiongkok dengan skor

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News