Udik-Udik

Udik-Udik
Warga saat mengambil kaus dari Presiden Jokowi yang jatuh ke irigasi di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (31/8/2021). (ANTARA/Ho-Riri)

jpnn.com - Presiden Jokowi melakukan misi muhibah ke Cirebon pada Rabu (1/9), menyambangi rumah rakyat yang sedang melaksanakan program vaksinasi dari rumah ke rumah.

Dalam kunjungan itu, seperti biasanya, Jokowi melakukan ritual khas, bagi-bagi hadiah dengan menyebarkannya kepada masyarakat yang berkerumun.

Rakyat berebutan untuk mendapatkan peparing (pemberian) Jokowi. Bahkan ada yang rela terjun ke selokan untuk mengambil peparing yang dilemparkan oleh para pembantu presiden.

Rakyat tidak merasa risi terjun ke selokan yang kotor, malah merasa senang karena bisa mendapatkan peparing dan presiden.

Dalam praktik budaya Jawa ada tradisi yang disebut sebagai udik-udikan. Ketika seseorang ‘’nduwe gawe’’ atau punya hajatan tertentu biasanya si empunya hajat menyebar uang kecil dalam bentuk logam atau pecahan kecil, disertai beberapa jenis makanan kudapan seperti kue dan jenang.

Masyarakat berebutan untuk mendapatkan udik-udikan. Bocah-bocah kecil, gadis-gadis remaja, dan ibu-ibu, berdesakan untuk mendapatkan udik-udikan. Bahkan ada juga sebagian bapak-bapak yang ikut berebut.

Udik-udikan juga menjadi tradisi orang-orang ningrat. Yang dibagi-bagikan lebih banyak dan yang berebut lebih banyak lagi, bukan cuma anak-anak, orang-orang dewasa pun berebutan.

Para bangsawan Jawa melakukan udik-udikan dalam kunjungan ke desa-desa. Para kawula alit, rakyat jelata, berjejeran di pinggir jalan menanti udik-udikan yang dilempar sang bangsawan.

Raja Jokowi bermuhibah sambil melakukan udik-udik. Rakyat rela berebut sampai masuk ke selokan, berebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News