Uduk Babi

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Uduk Babi
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

Identitas budaya Minangkabau—termasuk budaya kuliner—menjadi bagian dari perlawanan melawan penjajahan budaya dan agama oleh Belanda.

Di Aceh, Teuku Umar dan Tjut Nyak Dhien mengangkat senjata melawan ‘’kape’’ orang kafir Belanda yang menginjak-injak kedaulatan bangsa dan agama. Mereka semua, para pejuang itu telah diakui sebagai pahlawan kemerdekaan nasional.

Sejarah menunjukkan bahwa kuliner bukan sekadar tradisi, tapi sudah menjadi identitas perlawanan melawan penjajahan. Memasukkan babi pada menu rendang dan uduk adalah pelecehan terhadap budaya Padang dan Aceh dan pencemaran terhadap sejarah nasional. (*)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Ribut-ribut soal rendang babi belum reda. Sekarang muncul lagi menu masakan nasi uduk dengan lauk babi.


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News